Roti Gandum Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?
 |
| Food photo created by freepik |
GRam 2.0 - Anda sedang berdiet? Salah satu rekomendasi makanan peneman diet adalah roti gandum. Kabarnya, berbeda dengan roti tawar biasa, roti gandum tidak menggemukkan. Namun ada sanggahan yang mengatakan bahwa layaknya roti lain, roti gandum tetap bikin gemuk. Benarkah demikian?
Supaya Anda tidak salah paham mengenai proses diet dengan roti gandum, lebih baik simak yuk fakta-fakta terkait roti gandum di bawah ini:
Rendah Kalori
Inilah poin penting yang wajib diperhatikan ketika Anda sedang berdiet. Kalori yang masuk ke dalam tubuh haruslah lebih rendah daripada kalori yang dikeluarkan.
Maka dari itu, kalau kamu sedang diet, alangkah baiknya memperhatikan tingkat aktivitasmu: berat, sedang, atau malah ringan. Hitung dengan kalkulator kalori yang disediakan di berbagai aplikasi penurunan berat badan.
Bicara soal kalori, dalam jumlah yang sama, kandungan kalori pada roti gandum memang lebih rendah daripada roti putih. Namun harus diingat bahwa Anda tidak disarankan untuk makan roti gandum dalam jumlah banyak saat berdiet, karena kandungan kalorinya sebetulnya tidak jauh beda dibandingkan roti putih.
Terlalu banyak mengonsumsi roti gandum justru tetap berpotensi meningkatkan berat badan Anda lho. Jadi, makan secukupnya saja ya.
Baca juga
Dibuat dari Bagian yang Berbeda
Sebetulnya, semua roti memang terbuat dari gandum. Lantas apa yang membedakan roti gandum dan roti lain?
Rupanya, perbedaan ini terletak pada bagian gandum yang dipakai untuk membuat roti. Roti biasa dibuat dengan menggunakan bagian tengah gandum yang kaya akan pati. Sementara itu, roti gandum menggunakan ketiga bagian gandum dengan rata.
Jadi, ini membuat roti gandum menjadi lebih kaya gizi dan tentu saja mengurangi jumlah karbohidrat yang ada di bagian dalamnya.
Namun, Anda sebaiknya tidak tertipu dengan hal ini. Pasalnya, banyak roti gandum di pasaran yang tidak menggunakan seluruh bahan gandum dengan seimbang. Pilihlah roti gandum whole-wheat yang memang dibuat dengan menggunakan seluruh bahan gandum.
Melancarkan Pencernaan dan Membuat Kenyang Lebih Lama
Apa sih perbedaan signifikan antara menggunakan seluruh bagian gandum dengan hanya menggunakan bagian tengahnya?
Perlu diketahui bahwa roti gandum whole-wheat mampu membuat Anda mengunyah lebih lama dan memperlancar pencernaan. Bagian kulitlah yang berperan paling penting dalam membuat roti gandum whole-wheat menjadi kaya akan serat.
Hal ini membuatnya proses buang air besar jadi lebih mudah dan makanan pun tidak bertumpuk di dalam usus dalam waktu lama.
Bagaimana dengan proses mengunyah? Orang yang sedang berdiet dianjurkan untuk mengunyah makanan lebih lama, supaya rahang menjadi "lelah" dan memunculkan efek bahwa kita sudah makan banyak.
Roti gandum whole-wheat memiliki tekstur kasar yang mau tidak mau membuat Anda harus mengunyah lebih lama, dan tentu saja Anda jadi merasa mudah kenyang saat mengonsumsinya.
Tekstur Lebih Kasar, Mendorong Kita Untuk Mengonsumsi dengan Selai
Tekstur roti gandum whole-wheat kasar dan kandungan yang bukan pati sepenuhnya membuat roti ini menjadi kurang manis dan lebih hambar. Hal ini pun memicu orang untuk menambahkan sesuatu di atasnya, misalnya selai.
Padahal, satu sendok selai sendiri sudah mengandung kalori yang berjumlah separuh atau bahkan sama dengan satu lembar roti gandum itu sendiri.
Kalau sudah begini, tinggal ucapkan selamat jalan pada diet, karena alih-alih bertambah kurus, Anda sudah menumpuk kalori dengan tambahan selai yang notabene tidak seberapa mengenyangkan, tetapi mengandung kalori tinggi.
Pada dasarnya, mitos roti gandum bikin gemuk memang tidak sepenuhnya benar. Namun, kalau Anda tidak mengonsumsinya dengan bijak, tetap saja berat badan tidak akan turun dengan mudah.
Untuk memecahkan pendapat bahwa roti gandum bikin gemuk, sebaiknya konsumsi roti gandum sewajarnya sebagai pengganti roti putih atau nasi. Selamat berdiet!
